Bimtek Bimtek Peningkatan Kapasitas Pemda Dalam Pengelolaan Amdal Dalam Konteks Kewenangan Lingkungan Hidup
Hubungan saling ketergantungan antara semua elemen yang ada dalam sistem ini sangat penting diketahui terutama oleh manusia sebagai pengelola utama di dalam sistem ini agar keberlangsungan hubungan ini dapat terus dipertahankan untuk keberlanjutan sistem kehidupan di atas muka bumi. Lajunya pertambahan penduduk dan meningkatnya kebutuhan manusia akan kebutuhan pangan dan papan menyebabkan lingkungan ikut dikorbankan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia karena antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan timbal baik yang penting untuk saling memenuhi kebutuhannya. Antara manusia dan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbal balik
Lingkungan mempengaruhi hidup manusia dan sebaliknya manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada dalam lingkungan hidupnya dan tidak dapat terpisahkan daripadanya. Dengan demikian lingkungan hidup menjadi bagian penting dari kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika lingkungan hidup rusak maka kebutuhan hidup manusia akan terganggu. Lingkungan hidup yang rusak adalah lingkungan yang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dalam mendukung kehidupan. Upaya manusia dalam meningkatkan kualitas hidup merupakan sesuatu yang tidak dapat dibendung karena setiap manusia selalu berusaha untuk lebih meningkatkan kualitas hidupnya dari hari ke hari. Dengan demikian maka lingkungan hidup yang merupakan bagian dari faktor penunjang kualitas hidup manusia menjadi obyek untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan meningkatnya pertambahan jumlah penduduk dibarengi dengan perubahan peradaban yang begitu cepat serta peningkatan kebutuahn manusia yang begitu beragam maka sumberdaya alam akan menjadi berkurang akibat upaya pemenuhan kebutuhan manusia.
Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia.Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang atau material yang gunakan sehari-hari, sehingga pengelolaan sampah tidak terlepas dari pengelolaan gaya hidup masyarakat. Sampai saat ini permasalahan sampah belum tertangani dengan baik terutama di perkotaan.Sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu sampai ke hilir agar dapat memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat sesuai Undang-Undang No. 18 Tahun 2008.
Peningkatan produksi sampah telah menimbulkan masalah pada lingkungan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk perkotaan. Sementara, lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah juga makin terbatas. Kondisi ini makin memburuk manakala pengelolaan sampah di masing-masing daerah masih kurang efektif, efisien, dan berwawasan lingkungan serta tidak terkoordinasi dengan baik. permasalahan sampah dapat dikatakan sebagai masalah kultural karena dampaknya mengena pada berbagai sisi kehidupan terutama di kota- kota besar. Permasalahan pengelolaan persampahan perkotaan saat ini merupakan akibat dari berbagai perubahan yang cepat, dalam hal tatanan kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Perubahan yang cepat itu mengakibatkan beban TPA sampah menjadi semakin berat. Keterbatasan sarana dan prasarana pengolahan mengakibatkan konflik antara TPA dan masyarakat sekitar semakin meruncing. Beberapa kota besar sudah merasakan dampak dari penolakan itu. Proses pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan dari sampah padat (solid waste), dan sampah yang dihasilkan dari dalam kota atau dari daerah nonkota (rural), telah menjadi masalah yang sulit untuk dipecahkan oleh mereka yang terlibat dalam manajemen pengelolaan sampah.
Masalah umum yang dihadapi oleh perkotaan di Indonesia, adalah pembuangan sampah padat dan ketersediaan TPA. Manajemen pengelolaan persampahan harus memberikan alternatif solusi yang terjangkau pembiayaannya, seperti metode manajemen sampah padat yang berkelanjutan (sustainable solid waste management) yakni suatu solusi yang lebih efisien, secara teknik tepat, dan secara sosial dapat diterima oleh semua pemangku kepentingan. Oleh karena itu perlu kajian sistem manajemen pengelolan sampah di setiap kota yang ada di Indonesia
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka kami Manajemen Training Centre Indonesia (MTC) akan melaksanaan Bimbingan teknis nasional dengan tema: "Peningkatan Kapasitas Pemda Dalam Pengelolaan Amdal Dalam Konteks Kewenangan Lingkungan Hidup"
Yang akan dilaksanakan pada
Lingkungan mempengaruhi hidup manusia dan sebaliknya manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada dalam lingkungan hidupnya dan tidak dapat terpisahkan daripadanya. Dengan demikian lingkungan hidup menjadi bagian penting dari kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika lingkungan hidup rusak maka kebutuhan hidup manusia akan terganggu. Lingkungan hidup yang rusak adalah lingkungan yang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dalam mendukung kehidupan. Upaya manusia dalam meningkatkan kualitas hidup merupakan sesuatu yang tidak dapat dibendung karena setiap manusia selalu berusaha untuk lebih meningkatkan kualitas hidupnya dari hari ke hari. Dengan demikian maka lingkungan hidup yang merupakan bagian dari faktor penunjang kualitas hidup manusia menjadi obyek untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan meningkatnya pertambahan jumlah penduduk dibarengi dengan perubahan peradaban yang begitu cepat serta peningkatan kebutuahn manusia yang begitu beragam maka sumberdaya alam akan menjadi berkurang akibat upaya pemenuhan kebutuhan manusia.
Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia.Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang atau material yang gunakan sehari-hari, sehingga pengelolaan sampah tidak terlepas dari pengelolaan gaya hidup masyarakat. Sampai saat ini permasalahan sampah belum tertangani dengan baik terutama di perkotaan.Sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu sampai ke hilir agar dapat memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat sesuai Undang-Undang No. 18 Tahun 2008.
Peningkatan produksi sampah telah menimbulkan masalah pada lingkungan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk perkotaan. Sementara, lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah juga makin terbatas. Kondisi ini makin memburuk manakala pengelolaan sampah di masing-masing daerah masih kurang efektif, efisien, dan berwawasan lingkungan serta tidak terkoordinasi dengan baik. permasalahan sampah dapat dikatakan sebagai masalah kultural karena dampaknya mengena pada berbagai sisi kehidupan terutama di kota- kota besar. Permasalahan pengelolaan persampahan perkotaan saat ini merupakan akibat dari berbagai perubahan yang cepat, dalam hal tatanan kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Perubahan yang cepat itu mengakibatkan beban TPA sampah menjadi semakin berat. Keterbatasan sarana dan prasarana pengolahan mengakibatkan konflik antara TPA dan masyarakat sekitar semakin meruncing. Beberapa kota besar sudah merasakan dampak dari penolakan itu. Proses pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan dari sampah padat (solid waste), dan sampah yang dihasilkan dari dalam kota atau dari daerah nonkota (rural), telah menjadi masalah yang sulit untuk dipecahkan oleh mereka yang terlibat dalam manajemen pengelolaan sampah.
Masalah umum yang dihadapi oleh perkotaan di Indonesia, adalah pembuangan sampah padat dan ketersediaan TPA. Manajemen pengelolaan persampahan harus memberikan alternatif solusi yang terjangkau pembiayaannya, seperti metode manajemen sampah padat yang berkelanjutan (sustainable solid waste management) yakni suatu solusi yang lebih efisien, secara teknik tepat, dan secara sosial dapat diterima oleh semua pemangku kepentingan. Oleh karena itu perlu kajian sistem manajemen pengelolan sampah di setiap kota yang ada di Indonesia
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka kami Manajemen Training Centre Indonesia (MTC) akan melaksanaan Bimbingan teknis nasional dengan tema: "Peningkatan Kapasitas Pemda Dalam Pengelolaan Amdal Dalam Konteks Kewenangan Lingkungan Hidup"
Yang akan dilaksanakan pada
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel Ibis Styles Jakarta
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel Ibis Styles Jakarta
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel Ibis Styles Jakarta
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel Ibis Styles Jakarta
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel Ibis Styles Jakarta
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel Ibis Styles Jakarta
| ||
29 – 30
|
Hotel Ibis Styles Jakarta
| |||
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel Cemerlang Bandung
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel Cemerlang Bandung
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel Cemerlang Bandung
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel Cemerlang Bandung
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel Cemerlang Bandung
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel Cemerlang Bandung
| ||
29 – 30
|
Hotel Cemerlang Bandung
|
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel Eden Kuta Bali
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel Eden Kuta Bali
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel Eden Kuta Bali
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel Eden Kuta Bali
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel Eden Kuta Bali
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel Eden Kuta Bali
| ||
29 – 30
|
Hotel Eden Kuta Bali
| |||
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel Pacific Batam
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel Pacific Batam
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel Pacific Batam
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel Pacific Batam
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel Pacific Batam
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel Pacific Batam
| ||
29 – 30
|
Hotel Pacific Batam
|
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel Pessona Malioboro Jogja
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel Pessona Malioboro Jogja
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel Pessona Malioboro Jogja
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel Pessona Malioboro Jogja
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel Pessona Malioboro Jogja
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel Pessona Malioboro Jogja
| ||
29 – 30
|
Hotel Pessona Malioboro Jogja
| |||
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel Ibis Malang
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel Ibis Malang
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel Ibis Malang
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel Ibis Malang
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel Ibis Malang
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel Ibis Malang
| ||
29 – 30
|
Hotel Ibis Malang
|
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel Losari Makassar
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel Losari Makassar
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel Losari Makassar
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel Losari Makassar
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel Losari Makassar
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel Losari Makassar
| ||
29 – 30
|
Hotel Losari Makassar
| |||
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel The Santosa Lombok
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel The Santosa Lombok
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel The Santosa Lombok
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel The Santosa Lombok
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel The Santosa Lombok
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel The Santosa Lombok
| ||
29 – 30
|
Hotel The Santosa Lombok
|
Biaya Bimtek ini diselenggarakan secara swadana yang dibebankan ke
masing-masing peserta/SKPD dengan Biaya sebagai berikut:
Rp. 3.000.000,- ( Tiga Juta rupiah ) / Peserta (Tidak Menginap)
Rp. 4.500.000,- ( Empat Juta Lima Ratus Ribu rupiah ) / Peserta (Penginapan )
Fasilitas sudah termaksud biaya:
- Pelatihan selama 2 hari
- Menginap 3 Malam
- Konsumsi (Coffe Break dan Lunch)
- Kelengkapan Bimtek (Pena/Pensil, Note Book dan Makalah)
- Tas Eksklusif dan Sertifikat Bimtek
Konfirmasi pendaftaran dapat menghubungi: HP: 0823-1144-4778
Demikian atas partisipasi bapak/ibu kami ucapkan terimakasih.
Komentar
Posting Komentar