Bimtek Peningkatan Kapasitas Stakeholder Pengadaan Barang dan Jasa terkait Penangan Permasalahan Hukum
Negara sebagai institusi tertinggi melalui pemerintah dalam hal ini sebagai eksekutif, berwenang menjalankan fungsinya untuk menjalankan pemerintahan. Dalam rangka menciptakan pemerintahan yang jujur dan adil sesuai dengan prinsip prinsip pemerintahan yang baik, maka harus ada aturan yang membatasi kewenangan dari pejabat pemerintahan tersebut.
Namun, dalam era globalisasi ini telah menciptakan banyak perubahan pada perilaku manusia baik secara individu maupun kelompok Semakin kompleksnya tuntutan kebutuhan akan perubahan jaman, banyak perilaku dari elite terntentu yang mempunyai kepentingan mendorong adanya suatu budaya yang tidak lazim dan kian marak diperbincangkan yaitu budaya korupsi. Masalah Korupsi adalah masalah yang dewasa ini menjadi perbincangan yang hangat dikalangan umum. Tidak hanya karena banyaknya kasus yang ada, tapi budaya korupsi yang seolah sudah mendarah daging terutama dikalangan pejabat pemerintah. Korupsi juga menjadi momok yang mampu menghancurkan kebhinekaan bangsa ini.
Negara sebagai institusi yang mengatur segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh seluruh rakyatnya, mempunyai aspek aspek tertentu yang digunakan untuk melakukan kontrol dan pengawasan. Hal ini sebagai sarana demi menciptakan tata pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean Government) terhadap kekuasaan yang dimiliki Pemerintah dalam menjalankan fungsinya melalui institusi formal dan informal. Untuk melaksanakan prinsip Good Governance and Clean Government, maka Pemerintah harus melaksanakan prinsip-prinsip akuntabilitas dan pengelolaan sumber daya secara efisien, serta mewujudkannya dengan tindakan dan peraturan yang baik dan tidak berpihak (independen). Selain itu, menjamin terjadinya interaksi ekonomi dan sosial antara para pihak terkait (stakeholders) secara adil, transparan, profesional, dan akuntabel. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengadaan didalamnya termasuk SDM Pengadaan yaitu orang perseorangan yang melakukan kegiatan pengadaan (pembeli dan penyedia), yang terdiri dari Pokja ULP, anggota ULP, Kepala ULP, staf pendukung ULP, staf pendukung PPK, staf PA/KPA, PPK, Pejabat Pengadaan, Staf Pejabat Pengadaan, PPHP, Pemberi Keterangan Ahli, Administrator /helpdesk/trainer LPSE, penyedia, perumus kebijakan, organisasi masyarakat serta pelaku PBJ yang termasuk dalam lingkup peraturan presiden juga harus dijaga agar dalam melaksanakan tugasnya turut berpijak pada nilai-nilai profesionalisme, integritas kepatuhan (pada peraturan).
Peningkatan kualitas pelayanan publik dilakukan melalui penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih, untuk itu perlu didukung dengan pengelolaan keuangan yang efektif, Efisien transparan, dan akuntabel. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan keuangan negara yang dibelanjakan melalui proses Pengadaan Barang Jasa Pemerintah, diperlukan upaya untuk menciptakan keterbukaan, transparansi, akuntabilitas serta prinsip persaingan/kompetisi yang sehat dalam proses Pengadaan Barang Jasa Pemerintah yang dibiayai APBN/APBD, sehingga diperoleh barang jasa yang terjangkau dan berkualitas serta dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi fisik, keuangan, maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas Pemerintah dan pelayanan masyarakat
Permasalahan hukum pada pengadaan barang/jasa tidaklah muncul secara tiba-tiba melainkan karena ada penyebabnya. Penyebab permasalahan hukum pada pengadaan barang/jasa bisa dikarenakan terjadi pada saat proses perencanaan anggaran, proses pemilihan (lelang), pelaksanaan kontrak, serah terima pekerjaan ataupun pemanfaatan barang/jasa
Dengan Hal tersebut kami Manajemen Training Centre Indonesia mengadakan bimtek nasional dengan tema: "Peningkatan Kapasitas Stakeholder Pengadaan Barang dan Jasa terkait Penangan Permasalahan Hukum, khususnya bagi Biro, Bidang dan/atau Bagian Hukum K/L/D/I".
Yang akan dilaksanakan pada
Namun, dalam era globalisasi ini telah menciptakan banyak perubahan pada perilaku manusia baik secara individu maupun kelompok Semakin kompleksnya tuntutan kebutuhan akan perubahan jaman, banyak perilaku dari elite terntentu yang mempunyai kepentingan mendorong adanya suatu budaya yang tidak lazim dan kian marak diperbincangkan yaitu budaya korupsi. Masalah Korupsi adalah masalah yang dewasa ini menjadi perbincangan yang hangat dikalangan umum. Tidak hanya karena banyaknya kasus yang ada, tapi budaya korupsi yang seolah sudah mendarah daging terutama dikalangan pejabat pemerintah. Korupsi juga menjadi momok yang mampu menghancurkan kebhinekaan bangsa ini.
Negara sebagai institusi yang mengatur segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh seluruh rakyatnya, mempunyai aspek aspek tertentu yang digunakan untuk melakukan kontrol dan pengawasan. Hal ini sebagai sarana demi menciptakan tata pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean Government) terhadap kekuasaan yang dimiliki Pemerintah dalam menjalankan fungsinya melalui institusi formal dan informal. Untuk melaksanakan prinsip Good Governance and Clean Government, maka Pemerintah harus melaksanakan prinsip-prinsip akuntabilitas dan pengelolaan sumber daya secara efisien, serta mewujudkannya dengan tindakan dan peraturan yang baik dan tidak berpihak (independen). Selain itu, menjamin terjadinya interaksi ekonomi dan sosial antara para pihak terkait (stakeholders) secara adil, transparan, profesional, dan akuntabel. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengadaan didalamnya termasuk SDM Pengadaan yaitu orang perseorangan yang melakukan kegiatan pengadaan (pembeli dan penyedia), yang terdiri dari Pokja ULP, anggota ULP, Kepala ULP, staf pendukung ULP, staf pendukung PPK, staf PA/KPA, PPK, Pejabat Pengadaan, Staf Pejabat Pengadaan, PPHP, Pemberi Keterangan Ahli, Administrator /helpdesk/trainer LPSE, penyedia, perumus kebijakan, organisasi masyarakat serta pelaku PBJ yang termasuk dalam lingkup peraturan presiden juga harus dijaga agar dalam melaksanakan tugasnya turut berpijak pada nilai-nilai profesionalisme, integritas kepatuhan (pada peraturan).
Peningkatan kualitas pelayanan publik dilakukan melalui penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih, untuk itu perlu didukung dengan pengelolaan keuangan yang efektif, Efisien transparan, dan akuntabel. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan keuangan negara yang dibelanjakan melalui proses Pengadaan Barang Jasa Pemerintah, diperlukan upaya untuk menciptakan keterbukaan, transparansi, akuntabilitas serta prinsip persaingan/kompetisi yang sehat dalam proses Pengadaan Barang Jasa Pemerintah yang dibiayai APBN/APBD, sehingga diperoleh barang jasa yang terjangkau dan berkualitas serta dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi fisik, keuangan, maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas Pemerintah dan pelayanan masyarakat
Permasalahan hukum pada pengadaan barang/jasa tidaklah muncul secara tiba-tiba melainkan karena ada penyebabnya. Penyebab permasalahan hukum pada pengadaan barang/jasa bisa dikarenakan terjadi pada saat proses perencanaan anggaran, proses pemilihan (lelang), pelaksanaan kontrak, serah terima pekerjaan ataupun pemanfaatan barang/jasa
Dengan Hal tersebut kami Manajemen Training Centre Indonesia mengadakan bimtek nasional dengan tema: "Peningkatan Kapasitas Stakeholder Pengadaan Barang dan Jasa terkait Penangan Permasalahan Hukum, khususnya bagi Biro, Bidang dan/atau Bagian Hukum K/L/D/I".
Yang akan dilaksanakan pada
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel Ibis Styles Jakarta
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel Ibis Styles Jakarta
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel Ibis Styles Jakarta
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel Ibis Styles Jakarta
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel Ibis Styles Jakarta
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel Ibis Styles Jakarta
| ||
29 – 30
|
Hotel Ibis Styles Jakarta
| |||
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel Cemerlang Bandung
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel Cemerlang Bandung
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel Cemerlang Bandung
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel Cemerlang Bandung
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel Cemerlang Bandung
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel Cemerlang Bandung
| ||
29 – 30
|
Hotel Cemerlang Bandung
|
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel Eden Kuta Bali
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel Eden Kuta Bali
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel Eden Kuta Bali
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel Eden Kuta Bali
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel Eden Kuta Bali
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel Eden Kuta Bali
| ||
29 – 30
|
Hotel Eden Kuta Bali
| |||
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel Pacific Batam
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel Pacific Batam
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel Pacific Batam
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel Pacific Batam
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel Pacific Batam
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel Pacific Batam
| ||
29 – 30
|
Hotel Pacific Batam
|
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel Pessona Malioboro Jogja
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel Pessona Malioboro Jogja
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel Pessona Malioboro Jogja
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel Pessona Malioboro Jogja
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel Pessona Malioboro Jogja
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel Pessona Malioboro Jogja
| ||
29 – 30
|
Hotel Pessona Malioboro Jogja
| |||
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel Ibis Malang
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel Ibis Malang
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel Ibis Malang
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel Ibis Malang
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel Ibis Malang
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel Ibis Malang
| ||
29 – 30
|
Hotel Ibis Malang
|
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel Losari Makassar
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel Losari Makassar
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel Losari Makassar
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel Losari Makassar
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel Losari Makassar
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel Losari Makassar
| ||
29 – 30
|
Hotel Losari Makassar
| |||
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
Lokasi Bimtek
|
08 – 09
|
06 – 07
|
03 – 04
|
06 – 07
|
Hotel The Santosa Lombok
|
14 – 15
|
13 – 14
|
06 – 07
|
12 – 13
|
Hotel The Santosa Lombok
|
18 – 19
|
17 – 18
|
14 – 15
|
15 – 16
|
Hotel The Santosa Lombok
|
27 – 28
|
26 – 27
|
17 – 18
|
19 – 20
|
Hotel The Santosa Lombok
|
30 – 31
|
20 – 21
|
26 – 27
|
Hotel The Santosa Lombok
| |
24 – 25
|
29 – 30
|
Hotel The Santosa Lombok
| ||
29 – 30
|
Hotel The Santosa Lombok
|
Biaya Bimtek ini diselenggarakan secara swadana yang dibebankan ke
masing-masing peserta/SKPD dengan Biaya sebagai berikut:
Rp. 3.000.000,- ( Tiga Juta rupiah ) / Peserta (Tidak Menginap)
Rp. 4.500.000,- ( Empat Juta Lima Ratus Ribu rupiah ) / Peserta (Penginapan )
Fasilitas sudah termaksud biaya:
- Pelatihan selama 2 hari
- Menginap 3 Malam
- Konsumsi (Coffe Break dan Lunch)
- Kelengkapan Bimtek (Pena/Pensil, Note Book dan Makalah)
- Tas Eksklusif dan Sertifikat Bimtek
Konfirmasi pendaftaran dapat menghubungi: HP: 0823-1144-4778
Demikian atas partisipasi bapak/ibu kami ucapkan terimakasih.
Komentar
Posting Komentar